Powered By Blogger

Sabtu, 20 Maret 2010

DIPERJALANAN ITU

Selamat pagi hujan, maka di sinilah aku. sekelam sunyi itu mempermainkan rintikmu di antara jalan jalan, bandara, terminal dan pasar pasar selalu ada yang tenggelam dan basah dengan air mata langit ketika kau datang di musim ini meski debu dan daun daun akan terus ada dan menguning.

Selamat datang kesunyian, tak ada yang dapat menggantikanmu ketika kepastian hanya berupa namanya di tengah deras hujan. lembab, gigil dan memang tak pasti. di kota ini lalu berserak luka luka baru dengan perih yang sama kurasakan keabadiannya bersama sunyi, melampaui rasa itu sendiri, melampaui kekuatanku untuk menolaknya datang.

Di sinilah aku berjalan dari satu duka ke perjalanan cinta yang lain. hanya saja namamu masih terbawa dalam setiap langkah menyeret bimbang namun kuasa menepi itu adalah mimpi dan bila kau bukan kita, maka hentikanlah pikirku selekas kau datang di pintu angin dan rerumputan bila purnama padam. aku selalu menunggu meski kelam dan sunyi tetaplah aku

Makassar, (diperjalanan rindu pada suatu ketika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar